Kamis, 18 Februari 2016

Proses integrasi untuk membangun hubungan: Customer Relationship Management


Apa yang diharapkan

Akhir-akhir ini, pelanggan berada dalam kekuatan. Karena sekarang lebih mudah daripada sebelumnya bagi pelanggan untuk membandingkan toko dan, dengan sekali klik, untuk berganti perusahaan. Sehingga, hubungan terhadap pelanggan menjadi aset paling berharga bagi perusahaan. Hubungan tersebut lebih berharga daripada produk perusahaan, toko, pabrik, alamat web dan bahkan pegawai/karyawan. Setiap strategi perusahaan harus dapat mengatasi bagaimana menemukan dan mempertahankan pelanggan yang kemungkinan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan.

Saat ini, pelanggan membuat peraturan-peraturan, jika organisasi/perusahaan ingin tetap ada, mereka harus melakukan bisnis dalam cara yang diinginkan oleh pelanggan. Bagaimanapun juga, hal ini lebih mudah diucapkan daripada dikerjakan. Kebanyakan perusahaan menganggap diri mereka fokus terhadap pelanggan, meskipun pada kenyataannya, mereka fokus terhadap produk. Sementara itu, e-commerce telah meningkatkan harapan pelanggan, yang telah meningkatkan penghalang dala tingkatan layanan. Jika mereka gagal dalam melewati halangan dalam meningkatkan standar pelayanan, maka perusahaan akan bangkrut.

Menciptakan perusahaan yang fokus terhadap pelanggan dimulai dengan sebuah strategi customer relationship management (CRM), yang harus termasuk rekayasa ulang proses, perubahan organisasi, perubahan program insentif, dan secara keseluruhan merubah budaya perusahaan. Dalam bab ini, kami akan membahas seringnya perusahaan yang masih samar-samar/ragu-ragu dan fokus terhadap pelanggan dan meletakkannya dalam framework aplikasi. Kami akan mengungkap customer relationship management dan menunjukkan bagaimana menambahkannya dalam gudang senjatamu. Kami akan menunjukkan alat-alat yang Anda butuhkan untuk membangun infrastruktur hubungan pelanggan yang baik. Ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan akan menyebar, dan harapan interaksi pelanggan dengan perusahaan meningkat dari pada sebelumnya. Ketika Anda memperhatikan, apa yang mungkin dalam pelayanan terhadap pelanggan, akan mudah mengetahui mengapa pelanggan mengharapkan lebih. Sebagai contoh, Anda menelpon perusahaan asuransi Anda dengan pertanyaan seputar polis pemilik rumah. Perwakilan sistem telepon mengenali Anda dan menyapa Anda dengan menyebut nama Anda. Perwakilan tersebut mengetahui polis Anda, menjawab pertanyaan Anda, dan bertanya apakah Anda akan menyukai informasi di saluran auto-asuransi yang akan menghemat uang Anda. Anda mengatakan “iya”, dan mulai bingung mengenai alamat Anda, tetapi perwakilan tersebut telah mempunyai itu dan mengatakan informasi akan dikirimkan melalui email pada hari itu.

Pelanggan dan calon pelanggan Anda selalu bertanya, apakah perusahaan Anda layak menerima loyalitas dia (pelanggan)? Pelanggan menanyakan, apa yang merupakan layanan khusus sebagai basis/dasar, atau langkah awal. Karena kompetisi semakin ketat, para pelanggan mengharapkan pelayanan yang lebih dari perusahaan tempat mereka berhubungan. Pelanggan terus meningkatkan hambatan untuk pelayanan pelanggan menjadi lebih tinggi. Jika perusahaan ingin memenuhi harapan yang baru dari pelanggan, tetapi masih menggunakan basis data yang lama maka akan sering ditemui bahwa mereka pasti kekurangan data dan informasi yang memungkinkan mereka untuk membuat keputusan layanan yang baik dan oleh karena itu menjadikan keputusan yang dibuat tidak optimal. Hasilnya, perusahaan  tidak dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.

Untuk dapat membuat hubungan dengan pelanggan bertahan lama, perusahaan harus melihat pelayanan dari kaca mata pelanggan. Perusahaan harus fokus terhadap pelanggan, dan meninggalkan memfokuskan pada perspektif produk maupun masalah uang. Paradigma lama dalam berhubungan dengan pelanggan tidak menjadikan kesuksesan bagi perusahaan dan harus bergerak menuju lingkungan CRM akan menghasilkan praktik bisnis yang optimal. Tanyakan pada diri sendiri, sudahkan perusahaan saya melihat keluar-dan kedalam dalam menciptakan sebuah pengalaman pelayanan?

Ketika membangun pendekatan CRM di perusahaan Anda, ingatlah akan fakta-fakta berikut:

·    Hal itu membutuhkan biaya lima kali lebih besar untuk menjual kepada pelanggan baru dari pada ke pelanggan lama

·    Sebuah kebiasaan bahwa pelanggan yang kecewa akan menceritakan pengalamannya kepada delapan orang sampai sepuluh orang lain. Alasan utama ketidakpuasan tersebut adalah kurangnya tingkat pelayanan perusahaan terhadap pelanggan. Dari 15 orang yang komplain, 12 orang berhubungan dengan buruknya kualitas pelayanan, dari sibuknya jaringan telepon sampai eamil yang tidak dibalas.

·    Kemungkinan terjadi penjualan terhadap pelanggan baru adalah 15%, sedangkan kemungkinan terjadi penjualan dari pelanggan lama adalah 50%.

·    Tujuh puluh persen dari komplain pelanggan akan melakukan bisnis dengan perusahaan kembali jika komplain mereka segera ditanggapi.

·    Lebih dari 90% perusahaan yang ada tidak mempunyai integrasi penting mengenai penjualan dan pelayanan untuk mendukung e-commerce.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar